Selasa, 24 Februari 2015

Sepenggal Cerita dari Kisah Lama

Diwaktu kesendirian melanda, terkadang aku memikirkan dirimu, dalam hati kutanya bagaimana kabarmu disekolah baru itu... Iya, di TK Islam Terpadu. Aku khawatir akan kondisimu disana, aku takut kamu kenapa-kenapa, maaf aku tak bisa menjaga, karna aku sibuk dagang pulsa...

Kembali teringat canda tawamu bersamaku, ketika kita berjalan digang buntu, lalu berhenti disebuah kedai bakso, yang tak kusangka pemiliknya bernama Mas Joko...

Setiap detik kuhargai ketika bersamamu, kita tertawa ria sambil menunggu semangkok bakso yang kamu pesan itu, masih kuingat kamu memesan satu porsi bakso dengan kwetiau ekstra cuka, ya mungkin bagi sebagian orang itu bukan menu yang dicuka...

Takkan ku lupa kejadian ini, meski sudah bertahun-tahun kulewati, dan untuk kamu, seseorang yang ngangenin disana, apakah kamu berpikir hal yang sama?

Dan sekarang, ku bingung bagaimana caranya untuk memulai kembali, aku bingung bagaimana menanyakan kepadamu tentang hal ini, tapi setelah beberapa tahun kulewati, aku akan bertanya hal ini: Uang yang aku pakai bayar bakso belum kamu ganti, semoga kamu baca tulisan ini.

Jumat, 13 Februari 2015

Manusia Magnet

Kita adalah Manusia, yang hidupnya bukan hanya sekedar butuh sosialisasi dan hiburan, tapi kita adalah Manusia yang juga butuh meratapi kepergian. Memang orang-orang punya pandangan yang berbeda-beda tentang menangis, seolah menangis adalah hal yang aneh untuk dilakukan, tapi kita adalah manusia. Kita butuh itu...

Kepergian memang sering melanda kehidupan, istilah "bukan rezeki" memang tepat, Tuhan mempunyai jalan yang lebih baik dibanding yang telah pergi, bersyukurlah jika itu telah berakhir, karna bisa jadi itu adalah awal dari kesuksesan, bisa kesuksesan dalam hubungan, sekolah, kerja, apapun itu...

Meratapi kepergian memang harus kita alami, kepergian akan hal-hal yang sudah terlalu dekat dengan kita, tapi kembali kita harus ingat, jalan hidup kita sudah diatur, layaknya setiap pion-pion catur yang sudah kita atur dengan berbagai cara agar tidak salah jalan, begitupun kehidupan, jalan kehidupan kita sudah tertata rapi...

Harus selalu kita ingat, ada hal yang lebih baik diluar sana, memang agak sedikit sulit untuk mencarinya, ketika kita sibuk dengan hal yang kita punya, hal yang lebih baik mungkin sudah mengetuk pintu, hanya saja kita lupa untuk membukanya dan mengatakan "Selamat Datang" kepada hal itu. Seperti ibaratnya saat kita menunggu cahaya matahari terbit dipuncak gunung, kita perlu usaha untuk menemukan keindahan tersebut, tetapi jika kita terlalu sibuk dengan apa yang kita punya, bisa jadi keindahan tadi telah kita tinggalkan, dan usaha kita pun jadi sia-sia, kita harus kembali turun, dan menunggu hari esok datang...

Begitupun cinta, ada kalanya kebahagiaan datang pada waktunya, hanya saja kita tidak tahu kapan waktunya ia datang, mungkin bisa saja ketika kita datang kepadanya, jodoh kita malah menjauh, layaknya kutub magnet yang saling tolak-menolak, apa yang kita lakukan agar kita dan jodoh kita bertemu? Ubahlah "sisi" kita.