Minggu, 10 Januari 2016

Keluar Dengan Mulus

Rumah, sering kali orang-orang  memperdebatkan tentang seberapa besar dan seberapa bagus rumah yang mereka miliki, terutama bagi orang-orang pekerja seni, yang (menurut gue baca) biasanya hasil karyanya merupakan cerminan dari lingkungan dimana tempat dia tinggal.

Gue percaya hasil karya seorang pekerja seni juga terpengaruh dari tempat "nongkrong" nya mereka, contohnya Raisa yang menyukai cafe sebagai tempat berkumpul, lagu yang dia nyanyikan juga suasananya seperi di cafe, bawaannya mau nge-jamming bareng. Ada juga Isyana Sarasvati yang katanya suka ke pantai, mungkin karena itu lagu-lagunya jadi terasa sejuk banget.

Terbukti kondisi lingkungan mempengaruhi hasil karya seseorang, tapi menurut gue kembali lagi ke orangnya masing-masing, kadang banyak ide datang gak kenal waktu dan tempat. Ada yang menulis di angkot menuju stasiun, menulis lagi di stasiun, dan terus menulis di dalam kereta. Ide gue untuk menulis (ide apapun sih) lebih sering muncul ketika gue di kamar mandi, entah kenapa kamar mandi adalah tempat yang nyaman untuk berpikir dengan lancar dan tenang, kamar mandi adalah tempat paling tepat untuk mencari inspirasi, mengutip dari kalimat Alicia Keys: If I want to be alone, some place I can write, I can read, I can pray, I can cry, I can do whatever I want -I go to the bathroom. Kalo mau sendiri, bisa nulis, bisa baca, bisa berdoa (ini aneh sih), bisa menangis, bisa ngelakuin apa aja, aku akan ke kamar mandi. Gitu katanya.

Bukan seberapa bagus atau nyaman yang dilihat dari tempat berpikirmu, tapi seberapa besar manfaat dan hasilnya untuk dirimu. Lumayan kan, hasil karya keluar dengan bagus bersamaan dengan hasil "proses" usus keluar dengan mulus.