Melihat langit mendung, kuteringat kembali saat itu, ketika kau berdiri digerbang pintu sekolah, kehujanan kedinginan menunggu kehangatan datang... Bel tanda masuk sudah berbunyi, orang-orang semakin banyak berteduh disana, tanpa keraguan kudekati dirimu digerbang sana, berlari antara genangan air ditanah, celanaku basah kecipratan air hujan, mengantarkan payung untukmu agar tidak kehujanan...
Namun, tak kukira kau memberikan tempat untukku, berjalan bersama menggunakan payung itu untuk masuk ke kelas, ya walaupun celanaku semakin basah terkena cipratan air oleh hentakan kakimu, tapi itu tak apalah...
Ketika kau masuk kedalam ruangan kelas, kau sibuk berbicara dengan teman-temanmu yang lain tanpa menghiraukanku yang sudah basah-basahan mengantarmu masuk, walau begitu pun aku cukup senang melihatmu tertawa bersama teman-temanmu yang lain...
Guru sudah memasuki kelas, aku duduk terdiam, kedinginan, melihatmu diam-diam dari belakang, duduk dikursi paling depan, aku hanya berharap kau tidak melihatku ketika aku melihatmu secara diam-diam. Waktu berlalu dan terus berjalan, tak kusangka banyak waktu kuhabiskan hanya untuk melihatmu diam-diam dari kursi belakang, kulihat kau sibuk bicara dengan teman sebangkumu, kau bercanda, tertawa bersamanya, saat itu ku berpikir "Apakah aku bisa membuatmu terus tertawa jika kau bersamaku?", itu hanya dalam hati.
Waktu istirahat memotong rasa kekagumanku yang diam-diam itu kepadamu, aku mencoba keluar untuk melihat apakah ada pelangi diluar sana, ternyata pelangi itu datang menghampiriku, bukan pelangi asli, tapi pelangi itu adalah kamu, kamu datang menghampiriku dan mengucapkan terima kasih telah memberikan payung, dengan terburu-buru dan sedikit ragu ku hanya bisa menjawab "I.. Iya, s..sama-sama". Padahal bukan itu yang aku harapkan, aku hanya ingin ditanya "Kamu tidak apa-apa? Kebasahan, ya?" tetapi ternyata tidak.. Mungkin ini rasanya jatuh cinta diam-diam. Tapi dengan ucapan itu aku kembali berfikir, ternyata ada pelangi yang lebih indah, yaitu kamu.
Namun, tak kukira kau memberikan tempat untukku, berjalan bersama menggunakan payung itu untuk masuk ke kelas, ya walaupun celanaku semakin basah terkena cipratan air oleh hentakan kakimu, tapi itu tak apalah...
Ketika kau masuk kedalam ruangan kelas, kau sibuk berbicara dengan teman-temanmu yang lain tanpa menghiraukanku yang sudah basah-basahan mengantarmu masuk, walau begitu pun aku cukup senang melihatmu tertawa bersama teman-temanmu yang lain...
Guru sudah memasuki kelas, aku duduk terdiam, kedinginan, melihatmu diam-diam dari belakang, duduk dikursi paling depan, aku hanya berharap kau tidak melihatku ketika aku melihatmu secara diam-diam. Waktu berlalu dan terus berjalan, tak kusangka banyak waktu kuhabiskan hanya untuk melihatmu diam-diam dari kursi belakang, kulihat kau sibuk bicara dengan teman sebangkumu, kau bercanda, tertawa bersamanya, saat itu ku berpikir "Apakah aku bisa membuatmu terus tertawa jika kau bersamaku?", itu hanya dalam hati.
Waktu istirahat memotong rasa kekagumanku yang diam-diam itu kepadamu, aku mencoba keluar untuk melihat apakah ada pelangi diluar sana, ternyata pelangi itu datang menghampiriku, bukan pelangi asli, tapi pelangi itu adalah kamu, kamu datang menghampiriku dan mengucapkan terima kasih telah memberikan payung, dengan terburu-buru dan sedikit ragu ku hanya bisa menjawab "I.. Iya, s..sama-sama". Padahal bukan itu yang aku harapkan, aku hanya ingin ditanya "Kamu tidak apa-apa? Kebasahan, ya?" tetapi ternyata tidak.. Mungkin ini rasanya jatuh cinta diam-diam. Tapi dengan ucapan itu aku kembali berfikir, ternyata ada pelangi yang lebih indah, yaitu kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar